A. Pendahuluan
Kami mengangkat skripsi yang berjudul “Studi Perbandingan Tentang Rasul Menurut Islam dan Kristen” yang ditulis oleh Siti Ayati Rohmah dalam tugasnya untuk menempuh gelar S1 di Fakultas Ushuluddin Program Studi Perbandingan Agama IAIN Sunan Ampel pada tahun 1991. Beliau lahir di Kediri pada 14 November 1966 dan bertempat tinggal di Sobo Nambakan Kec. Gampeng Rejo Kediri.
Di dalam penulisan skripsi ini, penulis sengaja memilih judul tersebut karena sesuai dengan semangat penulis untuk dapat menyelesaikan tulisannya sesuai dengan batas kemampuan ilmu pengetahuan yag dia miliki, dimana diantara alasan pemilihan judul tersebut bahwa adanya ungkapan yang sama yaitu “Rasul” antara agama Islam dan Kristen yang mempunyai pengertian berbeda.[1]
Skripsi ini membahas tentang Rasul menurut Islam dan Kristen, yang di dalammya antara lain dibahas mengenai pengertian Rasul menurut perspektif Islam dan kristen, kerasulan dan ajaran yang dibawanya, peranan rasul dan keimanan terhadap rasul. Selain itu dalam bab ini juga dibahas mengenai tinjauan terhadap konsepsi Islam dan Kristen tentang Rasul.
B. Pembahasan
1. Rasul dan Kerasulan dalam Islam
· Pengertian
Ada beberapa pendapat tentang pengertian Rasul menurut Islam dan dari pendapat-pendapat tersebut menjelaskan bahwa seorang Rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT. Dan kemudian ditugaskan untuk mengajarkan kepada umatnya.
Adapun Rasul yang dikisahkan oleh Allah dalam Al-Qur’an disebutkan ada 25: Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishak, Yakub,Yusup, Ayyub, Syuaib, Musa, Harun, Dzulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Ilyasa, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa, dan Muhammad SAW. Muhammad sebagai Rasul yang terakhir merupakan penutup dari Nabi-Nabi.
Disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 40:
$¨B tb%x. JptèC !$t/r& 7‰tnr& `ÏiB öNä3Ï9%y`Íh‘ `Å3»s9ur tAqß™§‘ «!$# zOs?$yzur z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# 3
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.[2]
· Kerasulan dan ajaran yang dibawanya
Lazimnya seorang rasul oleh Allah diperkuat dengan mukjizat, sedangkan mukjizat itu sendiri adalah suatu keluarbiasaan yang manusia biasa tidak bisa melakukannya, kecuali yang dipilih oleh Allah untuk menerimakan wahyu dari padaNya, sebagai tanda kerasulannya.
Para Rasul ditugaskan untuk menyelamatkan manusia dari kebodohan, kemaksiatan, dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki yang mengantarkan dirinya menjadi ingkar terhadap Tuhannya. Karena itu mereka membawa kabar gembira dan peringatan kepada umatnya, agar umat manusia tidak tersesat dan terhanyut oleh kebiadaban dan kesesatan dari perbuatan-perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah SWT., maka ajaran-ajaran para rasul bertujuan mengantarkan umat manusia mencapai keselamatan di dunia dan di akhirat. Dalam Al-Qur’an surat Fathir ayat 24 menyebutkan sebagai berikut:
!$¯RÎ) y7»oYù=y™ö‘r& Èd,ptø:$$Î/ #ZŽ�ϱo0 #\�ƒÉ‹tRur 4 bÎ)ur ô`ÏiB >p¨Bé& žwÎ) Ÿxyz $pkŽÏù Ö�ƒÉ‹tR ÇËÍÈ
Sesungguhnya kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. dan tidak ada suatu umatpun melainkan Telah ada padanya seorang pemberi peringatan.[3]
· Peranan Rasul
Para rasul diutus oleh Allah untuk menunjukkan keterbatasan akal manusia terhadap masalah-masalah yang baik dan yang buruk, yang dapat mendatangkan kebahagiaan atau kesengsaraan hidup manusia.
Kedatangan para Rasul sangat perlu untuk memperbaiki akhlak manusia, sekaligus mengarahkan dan membimbing cara berfikirnya untuk mengikuti ajaran-ajaran yang benar, hingga manusia dapat menghindari dari bahaya-bahaya yang akan mencelakakannya.
Dalam surat An-Nisa’ ayat 165 dijelaskan sebagai berikut:
Wxß™•‘ tûïÎŽÅe³t6•B tûïÍ‘É‹YãBur žxy¥Ï9 tbqä3tƒ Ĩ$¨Z=Ï9 ’n?tã «!$# 8p¤fãm y‰÷èt/ È@ß™”�9$# 4
tb%x.ur ª!$# #¹“ƒÍ•tã $VJŠÅ3ym ÇÊÏÎÈ
(mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.[4]
· Iman kepada Rasul
Iman atau percaya kepada rasul adalah merupakan salah satu pokok-pokok rukun iman yang enam.
Iman kepada rasul adalah kewajiban bagi setiap manusia. Iman kepada rasul berarti iman kepada apa yang diajarkannya, pada apa yang diamalkan dan disampaikan oleh rasul tersebut. Dalam Islam pengertian iman berarti tidak sekedar mengakui dan percaya, tetapi juga mengamalkan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarangNya. Allah berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 136:
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãYÏB#uä «!$$Î/ ¾Ï&Î!qß™u‘ur É=»tFÅ3ø9$#ur “Ï%©!$# tA¨“tR 4’n?tã ¾Ï&Î!qß™u‘ É=»tFÅ6ø9$#ur ü“Ï%©!$# tAt“Rr& `ÏB ã@ö6s% 4 `tBur ö�àÿõ3tƒ «!$$Î/ ¾ÏmÏFs3Í´¯»n=tBur ¾ÏmÎ7çFä.ur ¾Ï&Î#ß™â‘ur ÏQöqu‹ø9$#ur Ì�ÅzFy$# ô‰s)sù ¨@|Ê Kx»n=|Ê #´‰‹Ïèt/ ÇÊÌÏÈ
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya.[5]
Iman dan amal merupakan dua hal yang yang saling kuat-menguatkan dan saling pengaruh-mempengaruhi, karena iman dan amal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Pengakuan tanpa pengamalan tidak ada artinya, sebaliknya pengamalan tanpa pengakuan akan adanya rasul adalah suatu sikap perbuatan yang sia-sia.
2. Rasul dan Kerasulan dalam Kristen
· Pengertian
Perkataan rasul disini dipakai dengan pengertian yang khusus, hingga berbeda dengan pengertian rasul menurut agama lain, seperti Islam. Meskipun mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menyiarkan agama-agama kepada umat manusia.
Rasul-rasul adalah orang-orang khusus yang dipilih oleh Yesus untuk menyiarkan pengkabaran Injil, untuk melaksanakan perintahNya.
Rasul-rasul termasuk murid-murid Yesus sendiri yang sangat dekat dengan Yesus, hingga mereka mengetahui apa-apa yang telah diamanatkan kepada mereka untuk menyebarkan ajaran-ajaran Allah dan mempertahankannya.
Berikut nama-nama duabelas rasul: Petrus, Andres, Yakub bin Zabdi, Yahya, Philipus, Bartolomeus, Thomas, Matius, Yakub bin Alphius, Tadius, Simon, Yudas Eskariot.[6]
· Kerasulan Rasul dan ajaran yang dibawanya
Rasul-rasul yang diutus oleh Yesus adalah orang yang sudah diketahuinya yaitu murid-muridnya sendiri. Maka mereka bukan menjadi orang-orang yang asing baginya apalagi tidak mengenal ajaran-ajaran yang disampaikan mereka kepada umat manusia. Justru mereka mendapat amanat dan mengemban ajaran-ajaran yang diberikannya.
Sebagai rasul-rasul Yesus, mereka dibekali kekuatan yang luar biasa atau mukjizat sebagai bekal mereka untuk menghadapi berbagai corak manusia yang dijumpai mereka dan untuk menghalangi setan-setanyang bermaksud menghalangi dalam pengkabaran ajaran-ajarannya.
Adapun kerasulan Saul Paulus adalah sangat istimewa dibandingkan rasul-rasul lainnya, karena ia mendapat perintah Yesus justru setelah kematiannya.seperti yang dikisahkan dalam kisah para rasul 18:9 yang berbunyi sebagai berikut:
“ Maka berfirmanlah Tuhan kepada Paulus pada waktu malam di dalam suatu pengelihatan:” janganlah engkau takut melainkan katakanlah dan janganlah diam.”
Ajaran ajaran yang dibawa oleh Rasul pada dasarnya menjelaskan tentang: keimanan dan kepercayaan, kehidupan Yesus Kristus, manusia, dan tata cara hubungan manusia dengan Tuhannya.
· Peranan para Rasul
Peranan-peranan para rasul antara lain yaitu untuk menerangkan kepada manusia tentang dosa-dosa yang dimiliki akibat dari perbuatan dosa Adam serta bagaimana cara melepaskan atau menghilangkan dosa-dosa tersebut, mengajak manusia agar mempercayai Tuhan Allah yang esa, roh kudus sebagai Tuhan, dan menegaskan bahwa Yesus Kestus adalah Tuhan juru slamat manusia.
· Iman Kepada Rasul
Iman kepada Yesus maupun murid-muridnya yaitu rasul-rasul Yesus, merupakan suatu yang sangat berperan dalam suatu kehidupan manusia, dimana segala perbuatannya tidak akan mendatangkan suatu kebahagiaan (kebaikan) yang bermanfaat bagi dirinya bila tidak didasari dengan rasa iman, maka iman inilah yang menjadi kunci kehidupan dalam menempuh keselamatan dirinya.
3. Tinjauan terhadap Konsepsi Islam dan Kristen tentang Rasul
1) Persamaan ajaran antara Islam dan kristen
a. Pengertian rasul dan kerasulan
Dalam Islam dijelaskan bahwa rasul adalah orang yang di utus oleh Allah SWT. untuk menyampaikan ajaran-ajaran kepada umat manusia. Sedangkan menurut Kristen, rasul adalah orang yang diutus oleh Yesus untuk menyampaikan ajaran-ajarannya kepada umat manusia. Jadi keduanya sama-sama merupakan orang yang diutus oleh Tuhannya untuk menyampaikan ajaran-ajaran kepada umatnya.
b. Tentang ajaran yang dibawa para rasul
Islam dan Kristen, keduanya sama-sama mengajarkan bahwa tujuan ajaran-ajaran yang dibawa para rasul untuk mnyelamatkan manusia dari kebodohan, kesesatan, dan keterbelsksngsn yang menyelimutinya, hingga umat manusia dapat terbimbing dalam ajaran-ajaran agama tersebut. Karena itu ajaran–ajaran para rasul mengndung peringatan-peringatan dan kabar gembira atau berupa perintah dan larangan, yang kesemuanya untuk keselamatan umat manusia.
c. Tentang peranan rasul
Islam dan Kristen, keduanya sama-sama mengajarkan bahwa para rasul diutus untuk mengarahkan dan membimbing umat manusia dari kesesatan, kerusakan dan keterbelakangan yang diperbuat mereka. Maka kedatangan mereka pada umat manusia sangat berperan dalam keselamatan mereka.
d. Hikmah iman kepada rasul
Islam dan Kristen keduanya sama-sama mengajarkan bahwa umat manusia yang telah beriman kepada para rasul berarti telah beriman kepada Tuhan yang mengutus mereka. Dan barang siapa telah beriman kepada Tuhan baginya mendapat keselamatan.
2) Perbedaan ajaran-ajaran antara Islam dan Kristen
· Konsepsi Islam dan kristen tentang rasul
Menurut Islam, seorang rasul adalah nabi yang diutus oleh Allah, sedangkan menurut Kristen, yang disebut rasul adalah murid-murid Yesus.
Ajaran-ajaran rasul menurut Islam datangnya dari Allah, maka ajaran-ajarannya ditujukan untuk menyembah kepadaNya, disebut dengan ajaran tauhid yaitu mengesakan Tuhan. Sedangkan menurut Kristen ajaran-ajaran para rasul ditujukan untuk penyembahan kepada Tuahn Bapa, Tuhan Anak dan roh kudus.
· Iman kepada rasul
Islam menegaskan bahwa iman kepada rasul-rasul merupakan salah satu dari rukun iman. Dengan kata lain merupakan salah satu pernyataan seseorang yang telah beriman kepada Allah. Terlebih lagi mengimani nabi Muhammad SAW. merupakan salah satu dari lima rukun islam.
Sedangkan di dalam Kristen,iman kepada rasul bukan merupakan bagian dari pada iman, karena persoalan iman lebih dititikberatkan pada pengakuan manusia kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat.
C. Tafsiran
Qs. Al-ahzab : 40,
$¨B tb%x. JptèC !$t/r& 7‰tnr& `ÏiB öNä3Ï9%y`Íh‘ `Å3»s9ur tAqß™§‘ «!$# zOs?$yzur z`¿ÍhŠÎ;¨Y9$# 3
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi.(Qs.Al-Ahzab : 40)
Dalam konteks ayat tersebut di atas membuktikan bahwa nabi Muhammad SAW. adalah akhir para Nabi. Ini sejalan dengan penegasan Nabi Muhamad sendiri dalam sekian banyak hadis beliau diantaranya “perumpamaanku dengan para Nabi sebelumku adalah seperti orang membangun bangunan, dia telah merampungkan bangunan itu, kecuali satu bagian tempat. Seandainya tempat ini selesai dibangun niscaya sempurna keistimewaan bangunan ini ” maka akulah (yang menyelesaikan) tempat bata itu. Aku datang maka aku menutup (kedatangan) para nabi (HR.Muslim melalui Jabir ra.).[7]
Qs. Al-fathir : 24
!$¯RÎ) y7»oYù=y™ö‘r& Èd,ptø:$$Î/ #ZŽ�ϱo0 #\�ƒÉ‹tRur 4 bÎ)ur ô`ÏiB >p¨Bé& žwÎ) Ÿxyz $pkŽÏù Ö�ƒÉ‹tR ÇËÍÈ
Sesungguhnya kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. dan tidak ada suatu umatpun melainkan Telah ada padanya seorang pemberi peringatan (Qs. Al-Fathir: 24)
Dalam ayat ini menjelakan bahwa: sesungguhnya Allah mengutus Rasul kepada seluruh umat manusia dengan haq yakni perutusan yang haq lagi membawa kebenaran serta dari sumber yang haq yakni Allah SWT.,engkau adalah pembawa berita gembira bagi yang taat dan pemberi peringatan bagi yang durhaka. Dan tidak ada satu umat pun dari umat yang terdahulu melainkan telah berlalu yakni telah datang kepadanya seorang pemberi peringatan baik sebagai nabi atau rasul yang di tugaskan langsung oleh Allah, maupun sebagai penerus ajaran nabi atau rasul.
Qs. An-Nisa’ :136
$pkš‰r'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä (#qãYÏB#uä «!$$Î/ ¾Ï&Î!qß™u‘ur É=»tFÅ3ø9$#ur “Ï%©!$# tA¨“tR 4’n?tã ¾Ï&Î!qß™u‘ É=»tFÅ6ø9$#ur ü“Ï%©!$# tAt“Rr& `ÏB ã@ö6s% 4 `tBur ö�àÿõ3tƒ «!$$Î/ ¾ÏmÏFs3Í´¯»n=tBur ¾ÏmÎ7çFä.ur ¾Ï&Î#ß™â‘ur ÏQöqu‹ø9$#ur Ì�ÅzFy$# ô‰s)sù ¨@|Ê Kx»n=|Ê #´‰‹Ïèt/ ÇÊÌÏÈ
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu Telah sesat sejauh-jauhnya. (Qs. An- Nisa’ : 136)
Dalam ayat ini memerintahkan untuk memelihara dan meningkatkan keimanan kepada Allah dan Rasulnya, keyakinan ini mengantarkan bahwa Dia juga yang menciptakan mahluk dan memberi mereka petunjuk kebahagiaan duniawi dan ukhrowi serta membangkitkan mereka kelak di hari kemudian. Hal ini tidak akan sempurna kecuali dengan mengutus para nabi dan rasul.[8]
D. Analisa
· Mengenai Rasul dan Kerasulan dalam Islam
Dalam skripsi tersebut, penulis mencoba menerangkan tentang pengertian rasul menurut persepsi Islam. Diterangkan bahwa ada beberapa pendapat tentang pengertian Rasul menurut Islam dan dari pendapat-pendapat tersebut menjelaskan bahwa seorang Rasul adalah orang yang diberi wahyu oleh Allah SWT. Dan kemudian ditugaskan untuk mengajarkan kepada umatnya. Pendapat-pendapat tersebut diantaranya diambil dari bukunya Muhammad Abduh “Risalah Tauhid”, Prof.T.M. Hasbi Ash-Shiddiqi “Tafsir Al-Quran An-Nur, Ahmad Mustofa Al Maroghi “Tafsir Al-Maroghi, dan Drs. Masyhur Amin “Aqidah dan Akhlak”. Disini tidak dijelaskan mengenai pengertian rasul menurut Etimologi. Menurut etimologi “Rasul” berasal dari bahasa Arab yang berarti “utusan”.[9]
Selain itu juga disebutkan sejumlah 25 rasul yang diakhiri oleh Rasul akhir zaman yaitu Nabi Muhammad SAW. Juga dicantumkan Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 40 sebagai penguat pernyataan tersebut.
Di poin berikutnya juga dibahas tentang kerasulan dan ajaran yang dibawanya. Disini penulis menekankan tentang mukjizat yang dianugrahkan pada para nabi. Dicantumkan dalam skripsinya mukjizat dari nabi Musa, Yusuf, Ibrahim dan Isa. Juga diterangkan tugasnya yaitu menyelamatkan manusia dari kebodohan, kemaksiatan, dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki yang mengantarkan dirinya menjadi ingkar terhadap Tuhannya. Kemudian dicantumkan Al-Qur’an surat Fathir ayat 24.
Selanjutnya pada poin iman kepada rasul, penulis menjelaskan tentang kewajiban manusia untuk beriman kepada rasul. Akan tetapi dalam pembahasan tersebut tidak ada penjelasan mengenai ancaman bagi yang meninggalkan keimanan tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam surat An-Nisa’ ayat 136 bahwa sesungguhnya orang yang tidak mengimani adanya rasul maka orang itu akan sesat dengan kesesatan yang sangat jauh.[10]
· Mengenai Rasul dan Kerasulan dalam Kristen
Dari sini penulis menerangkan pengertian rasul yang berbeda dengan pengertian rasul menurut Islam. Penulis mengambil referensi pengertian rasul dari bukunya Agus hakim yaitu “Perbandingan Agama”, dan Drs. Moh. Rifa’i yaitu “Perbandingan Agama”. Dan penulis menyimpulkan bahwa pengertian Rasul menurut Kristen adalah orang-orang khusus yang dipilih oleh Yesus untuk menyiarkan pengkabaran Injil, untuk melaksanakan perintahNya.
Kemudian dari poin kerasulan Rasul dan ajaran yang dibawanya, dijelaskan bahwa rasul-rasul yang diutus oleh Yesus adalah orang yang sudah diketahuinya yaitu murid-muridnya sendiri. Tetapi dijelaskan pula disitu bahwa Paulus juga merupakan salah satu rasul, bahkan merupakan rasul yang istimewa. Padahal dalam referensi lain dijelaskan bahwa Paulus merupakan golongan yang anti pada Isa Al-Masih. Dan dia juga bukan termasuk murid dari Isa sendiri. Tetapi dia mengaku mendapatkan petunjuk dari langit bahwa terdengar suara dari langit, “wahai Saul, apa sebab engkau aniaya aku, engklau lawan murid-muridku sebenarnya akulah yang kau aniaya!” Lalu Saul menyahut “ siapakah engkau ini ya Tuhan?” maka Tuhan bersabda “Akulah Yesus yang telah engkauy aniaya itu. Sukarlah bagimu kini menghindarkan dosa.” Maka selanjutnya Saul pun bertaubat dan dari situ Saul diakui sebagai Rasul, padahal dia sendiri bukan merupakan murid dari Yesus.[11]
E. Penutup
Kesimpulan
Hakikat manusia memang selalu ingin mendapatkan hasil yang terbaik. Akan tetapi manusia tidak bisa melihat baik dan buruknya hal tersebut. Oleh karena itu kedatangan rasul sangatlah berperan bagi umat manusia baik dalam ajaran Islam maupun Kristen.
Dari skripsi yang berjudul “Studi Perbandingan Tentang Rasul Menurut Islam dan Kristen” ini juga dapat kita temukan perbandingan antara persepsi rasul menurut Islam serta rasul menurut Kristen. Terdapat persamaan dan perbedaan yang antara pengertiannya, kerasulan dan ajaran-ajaran yang dibawanya, peran, serta keimanan tentang rasul dari kedua agama samawi tersebut.
F. Daftar Pustaka
§ Ayati Rohmah, Siti.1991.Studi perbandingan Menurut Islam dan Kristen.Kediri
§ Shihab, M.Quraish.2004.Tafsir Al-Mishbah.Jakarta:Lentera Hati
§ Hakim, Agus.1985.Perbandingan Agama.Bandung:Diponegoro
Studi Perbandingan Tentang Rasul
Menurut Islam dan Kristen
Book Review ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah “Tafsir Tematis”
Dosen Pengampu
Zaenal Arifin, S.Ag, M.Hi
Disusun Oleh:
Nizar Affandi ( 903102109 )
Romadlon Budiarto ( 903101709 )
Safaat Ariful Hudda ( 903100109 )
JURUSAN USHULUDIN PRODI PERBANDINGAN AGAMA
STAIN KEDIRI
2010
[1] Siti Ayati Rohmah. Studi perbandingan Menurut Islam dan Kristen.hlm.1
[2] Siti Ayati Rohmah. Studi perbandingan Menurut Islam dan Kristen.hlm. 9
[3] Siti Ayati Rohmah. Studi perbandingan Menurut Islam dan Kristen.hlm. 21; Depag.RI.Op.Cit.hlm.529
[4] Siti Ayati Rohmah. Studi perbandingan Menurut Islam dan Kristen.hlm. 26
[5] Siti Ayati Rohmah. Studi perbandingan Menurut Islam dan Kristen.hlm. 28
[6] Siti Ayati Rohmah. Studi perbandingan Menurut Islam dan Kristen.hlm. 31 dan 32
[9] KBBI
0 komentar:
Posting Komentar